Wabah Radang Otak Makan Korban Hingga 100 Anak Di India
Ilustrasi radang otak. Foto: ilustrasi/thinkstockJakarta - Sejak bulan Juni 2019 lalu, wabah encephalitis atau radang otak tercatat menewaskan lebih dari 100 anak di India belahan timur. Sejumlah lebih dari 430 jiwa membutuhkan pengobatan di rumah sakit.
Wabah ini mengakibatkan protes warga Bihar di India Timur, yang mengklaim bahwa pemerintah mengabaikan persoalan ini hingga memakan 100 korban. Salah seorang ibu yang memiliki anak pengidap encephalitis berusia 4 tahun mengaku tak menerima penanganan yang tepat di rumah sakit.
Di India pada tiap demam isu hujan, ribuan warga tercatat terkena encephalitis, malaria, typhus dan penyakit yang ditularkan nyamuk lainnya tiap tahun. Biasanya anak berusia di bawah 15 tahun yang menjadi paling rentan, menurut situs Associated Press.
"Sindrom encephalitis akut ini sudah sering terjadi di Bihar dan pemerintah tidak mengambil langkah apapun. Lalu siapa yang tersiksa? Anak-anak orang miskin," kata Mariam Dhawale, wakil dari All India Democratic Women's Association, dikutip dari BBC.
Di luar jumlah angka selesai hayat yang tinggi, petugas kesehatan memberikan bahwa angka mortalitas anak alasannya yaitu ialah encephalitis telah menurun dari 34 persen menuju 26,5 persen sejak tahun lalu. Para dokter juga menyimpulkan bahwa penyakit terkait sanggup menjadi penyebab kematian, alasannya yaitu ialah ada sejumlah besar anak yang meninggal tanggapan hipoglikemia.
"Sulit dikatakan apakah belum dewasa tersebut meninggal tanggapan encephalitis alasannya yaitu ialah sanggup jadi ada sejumlah alasan di baliknya. Bisa juga alasannya yaitu ialah kekurangan nutrisi, tidak cukup kadar gula darah (hipoglikemia) dan ketidak seimbangan hormon atau elektrolit," tandas Dr Mala Kaneria.
Belum ada Komentar untuk "Wabah Radang Otak Makan Korban Hingga 100 Anak Di India"
Posting Komentar