Terima Dubes Singapura, Hnw Bicara Gbhn Hingga Pemindahan Ibu Kota
![Terima Dubes Singapura, Hnw Bicara Gbhn Sampai Pemindahan Ibu Kota HNW Bicara GBHN hingga Pemindahan Ibu Kota Terima Dubes Singapura, Hnw Bicara Gbhn Sampai Pemindahan Ibu Kota](https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2019/09/06/4bcc3f6a-1a63-4020-a307-235d5fa7f40d.jpeg?w=780&q=90)
Jakarta -Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) mendapat kunjungan Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar. Anil meminta pandangan dan pendapat HNW wacana Indonesia dalam lima tahun ke depan, mulai dari tema demokrasi, GBHN, hingga pemindahan ibu kota.
HNW memberikan bahwa ke depan para pemangku kepentingan di Indonesia harus menjaga komitmen-komitmen yang sudah menjadi komitmen bersama, ialah menjaga keindonesiaan. Menurutnya, menjaga Indonesia juga akan berdampak positif buat negara-negara tetangga mirip Singapura.
"Demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik. Pemilihan Umum berjalan lancar dan aman. Banyak yang mengkhawatirkan terjadinya konflik usai pemilu, ternyata tidak terjadi. Kita tetap mampu menjaga Indonesia. Saya ingin ke depan komitmen-komitmen yang sudah kita sepakati tetap terus kita jaga. Jika Indonesia maju mampu berdampak pada kemajuan tempat Asia Tenggara. Menjaga Indonesia juga akan berdampak positif buat negara-negara tetangga," ucap HNW dalam keterangan tertulis, Jumat (6/9/2019).
"GBHN inilah tempat bertemunya seluruh wakil rakyat dan wakil tempat dari seluruh partai. Inilah Indonesia, sehingga diharapkan pembangunan bukan berdasarkan visi seseorang tetapi visi wacana negara. Jika ini terlaksana maka tahapan pembangunan Indonesia akan terukur," ucapnya.
"Saya baiklah dengan dihidupkan kembali GBHN. Ketiadaan GBHN yang berjangka panjang dan mengikat membuat kebijakan Indonesia tidak terukur dan memiliki visi ke depan yang kuat. Contohnya pimpinan di Indonesia melaksanakan aktivitas sesuai komitmen kampanye. Presiden memenuhi komitmen kampanye. Gubernur juga banyak komitmen kampanye. Begitu juga Bupati dan Walikota," terperinci HNW.
Selanjutnya HNW menilai peningkatan kualitas pendidikan menjadi kunci jika pemerintah ingin membangun sumber daya insan yang unggul. Menurutnya, peningkatan kualitas pendidikan ini lebih urgent dibanding dengan rencana pemindahan ibu kota.
"Kalau ada anggaran yang longgar pakailah untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Ini lebih urgent daripada memindahkan ibukota negara," ujarnya.
"Selain itu, anggaran untuk membangun ibu kota negara baru mampu untuk menutup defisit BPJS. Kalau rakyat sakit, bagaimana mampu menjadi sumber daya insan yang unggul," imbuhnya.
Senada dengan HNW, Anil juga sepakat dengan dihidupkannya kembali GBHN. Menurutnya, GBHN sebagai proses dari reformasi politik di Indonesia menuntun bagaimana program-program dan rencana pembangunan memiliki visi jangka panjang dan bukan hanya tujuan pendek selama lima atau sepuluh tahun.
Sebelumnya, Anil juga menanyakan kepada HNW terkait skala prioritas pembangunan yang dicanangkan Pemerintah Indonesia dalam lima tahun ke depan. Menurutnya, banyak rencana yang tiba-tiba berubah
"Dalam lima tahun ke depan, presiden juga sudah menentukan skala prioritas ialah pembangunan sumber daya manusia, kesehatan, investasi. Tapi tiba-tiba muncul rencana untuk memindahkan ibukota negara. Apakah ini surprise?" ucap Anil.
Saksikan juga video "Menuju Kebangkitan GBHN, Masih Perlukah?":
Blogger Template - [Gambas:Video 20detik]
Sumber detik.com Sumber https://borobudurtemplenews.blogspot.com
Belum ada Komentar untuk "Terima Dubes Singapura, Hnw Bicara Gbhn Hingga Pemindahan Ibu Kota"
Posting Komentar